Di dunia ini, sebuah bisnis memang tidak bisa diukur hanya dari variabel fisik penyusunnya saja, namun juga ekspektasi pasar. Sebuah perusahaan yang startup di garasi bisa memiliki valuasi jauh di atas perusahaan mentereng dengan kantor gedung yang megah. Mengapa begitu? Karena saham tidak sekedar menilai aset fisik, namun juga ekspektasi.
Contoh mudahnya saja warung kelontong. Sebuah warung kelontong kecil yang ramai pembeli nilainya bisa lebih tinggi dari toko permanen yang baru startup. Mengapa begitu? Toko yang baru startup nilainya ekivalen dengan modal penyusunnya, sedang toko yang sudah jalan dan maju nilainya adalah modal plus ekspektasi, atau potensi.
Dari hal ini kita bisa tahu bahwa sebuah usaha nilainya tidak selalu ekivalen dengan nilai modal fisik yang ada, namun juga potensi money grabber yang mampu ia bukukan.
4 comments:
ikut gabung sebuah situs , setidaknya cek di http://whois.net
akan terpampang data situs dan pengelolanya (tp ada pengelola yg tdk menampilkannya ,kenapa ? anda bisa menyimpulkan sendiri)
situs yg saya ikuti klik
Post a Comment
Setiap kunjungan layak dikenang. Abadikan jejakmu di kolom komentar.